Penjelasan Fungsi Isset pada PHP

Posted on Saturday 30 November 2013 by Unknown

Pengertian dan Fungsi Isset di PHP, merupakan pengolahan sebuah variable, dan berikut penjelasannya lebih rinci. Mengelola variabel. Jika anda belajar php, dipastikan anda selalu akan menemui variabel. Maka dari itu dituntut dalam blajar php, diharuskan bisa mengelola variabel. implemetasi pembuatan kode program php, secara garis besar ada tiga konstruksi bahasa digunakan untuk mengelola suatu variabel, yaitu isset(), unset(), empty() Yang masing-masing mempunyai pengertian sbb:

  1. isset
    isset() digunakan untuk menyatakan variabel sudah diset atau tidak. Jika variabel sudah diset makan variabel akan mengembalikan nilai true, sebaliknya akan bernilai false (memesan tempat di memori) 
  2. unset
    unset()merupakan kebalikan dari isset(), yaitu untuk meng-unsetvariabel, dan membebaskan memory yang sudah digunakan. 
  3. empty
    empty(), digunakan untuk memerikasa apakah variabel form tidak dikirim atau tidak berisi data alias kosong. berbeda denagn isset(), yang mengembalikan nilai false pada variabel yang di-unset, empty() akan mengembalikan nilai true. yang pertama kita akan bahas mengenai isset:
    sudah di jelaskan di atas bahwa isset() digunakan untuk menyatakan variabel sudah diset atau tidak. Jika variabel sudah diset makan variabel akan mengembalikan nilai true, sebaliknya akan bernilai false.
    Contoh :
      


jika pada variabel di atas suda ada isinya maka yang akan tampil adalah variable … sudah ada isinya. dan sebaliknya jika belum ada variabel yang sama maka” variable … belum terisi. jadi intinya:”isset berfungsi untuk mengecek apakah suatu variable sudah ada isinya atau belum lebih detail bisa baca manual phpnya di :http://www.php.net/docs.php bahan : nurmanto.com

Array

Posted on Wednesday 23 October 2013 by Unknown

Dalam banyak aplikasi Web, seringkali kita membutuhkan sebuah variabel yang mampu menyimpan beberapa nilai sekaligus secara terorganisir, sehingga lain saat kita dapat memperoleh kembali nilai-nilai tersebut dengan mudah dan dalam bentuk yang teratur dan terorganisir pula. Tidak, bukan database yang saya maksud, karena saya sedang bicara variabel, dan database bukan variabel. Mengapa ini sangat penting? Karena dalam banyak kasus kita hanya membutuhkan penyimpan nilai sementara yang terorganisir dengan baik, dan database sangat mahal untuk melakukan hal tersebut. Bayangkan tentang koneksi, query dan seterusnya yang akan memperlambat proses apabila kita menggunakan database.
Di sinilah kita membutuhkan array, sebuah tipe variabel yang mampu menyimpan beberapa nilai sekaligus bahkan dalam tipe berbeda yang terorganisir dengan baik. Sehingga dalam bahasa pemrograman manapun—termasuk PHP tentunya—Anda akan senantiasa menemukan array sebagai salah satu tipe variabelnya. Karena—maaf saya menggunakan bahasa Inggris—array is powerful.

Array, Apa dan Mengapa

Array di PHP adalah tipe variabel spesial, karena dengan array kita dapat mengakses sekumpulan nilai dengan menggunakan satu nama variabel.
Mekanisme pengaksesan ini diatur dalam bentuk pemetaan (mapping) dari sekumpulan nilai (values) ke sekumpulan kunci (keys) atau indeks. Sebagai contoh, variabel array $hacker dapat memetakan 1, 2 dan 3 masing-masing ke "Eric S Raymond", "Richard Stallman" dan "Bruce Perens", sehingga dapat dinyatakan sebagai:
$hacker[1] = "Eric S Raymond";
$hacker[2] = "Richard Stallman";
$hacker[3] = "Bruce Perens";
dimana ekspresi 1, 2 dan 3 adalah indeks, sementara "Eric S Raymond", "Richard Stallman" dan "Bruce Perens" adalah nilai-nilainya.
Array akan sangat berguna manakala kita mengolah sekumpulan data atau nilai dengan identitas serupa. Sebagai ilustrasi, katakanlah kita memiliki data berupa nama hacker dan nama cracker. Jika tidak menggunakan array, maka yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan menyatakan seperti berikut:
$hacker_1 = "Eric S Raymond";
$hacker_2 = "Richard Stallman";
$hacker_3 = "Bruce Parens";
$cracker_1 = "FALLEN";
$cracker_2 = "n3wb13";
$cracker_3 = "Neur0n";
Jika kita perlu mencetak keenam data tersebut, maka cara berikut bisa digunakan adalah sebagai berikut :
print "Nama hacker ke 1: $hacker_1 <br>";
print "Nama hacker ke 2: $hacker_2 <br>";
print "Nama hacker ke 3: $hacker_3 <br>";
print "Nama cracker ke 1: $cracker_1 <br>";
print "Nama cracker ke 2: $cracker_2 <br>";
print "Nama cracker ke 3: $cracker_3 <br>";


Cara seperti ini mungkin efektif tetapi sayangnya jauh dari efisien. Mengapa? karena jika jumlah data hacker dan cracker di atas sampai puluhan bahkan ratusan, maka bayangkan berapa banyak Anda harus mengetik perintah tersebut. Belum lagi, webserver harus melakukan parsing dari ratusan baris yang akan memperlambat keseluruhan proses. Tidak percaya? Silakan dicoba sendiri. Dengan array, Anda dapat melakukan hal di atas dengan lebih baik efektif dan efisien. Untuk 900 data hacker dan cracker misalnya, Anda cukup melakukan iterasi(Iterasi adalah proses pengulangan kerja dalam suatu program)seperti berikut:
for ($k=0;$k<900;$k++)
{    
    print "Nama hacker ke $k: $hacker[$k] <br>";
}
 
for ($k=0;$k<900;$k++)
{    
    print "Nama cracker ke $k: $cracker[$k] <br>";
}

Singkat, sederhana, tetapi ampuh. Selain itu, banyaknya fungsi PHP untuk memanipulasi array membuat tipe variabel ini sangat membantu kerja kita dalam membuat aplikasi web. Kita akan membahas beberapa fungsi PHP untuk memanipulasi array ini pada bagian berikutnya.

Asyiknya Belajar Coding

Posted on Tuesday 22 October 2013 by Unknown

Posting ini di kerjakan menggunakan akun canducoding.
Kadang Ide- ide segar yang terlalu kuat , menjadi salah satu faktor inkonsistensi kita dalam usaha kita. Yahhh mungkin itulah settingan otak kita yang sudah menjadi karakter kita. Disadari atau tidak , hal- hal seperti itulah yang terkadang jadi boomerang bagi diri kita sendiri.
Saya berkomitemen mulai hari ini saya akan terus mem-posting tahapan- tahapan belajar saya di blog ini.
CanduCoding , sepertinya nama yang lumayan familiar di telinga para praktisi IT.

Coding

Posted on by Mitra Solusi Data

<?php
 session_start(); 
 require ("functions.php");
 Sambung();
 $id_anggota=$_POST['id_anggota'];
 $password=$_POST['Password'];
 
 $q="SELECT * FROM master_anggota WHERE id_anggota='$id_anggota'and password='$password' ";
 $mq=mysql_query($q);
 $mfa=mysql_fetch_array($mq);
 //echo $q;
 if (!empty($mfa)) {
  if ($password==$mfa['Password']) {
   $_SESSION['id_anggota'] = $id_anggota;
   $_SESSION['admin'] = $mfa[Admin];
   //setcookie("username", "$username", time()+1800); ?>   
   <meta http-equiv="refresh" content="0;URL=index2.php?form=simpanan"> <?php   
  }
  else {
   session_start();
   $_SESSION['pesan']="Password salah. Silakan cek kembali password Anda."; ?>  
   <meta http-equiv="refresh" content="0;URL=index.php"> <?php   
  };
 }
 else {
  
  $_SESSION['pesan']="Username tidak diketahui. Silakan cek kembali username Anda."; ?> 
  <meta http-equiv="refresh" content="0;URL=index.php"> <?php  
 }; ?>

Preambule

Posted on by Mitra Solusi Data

Alhamdulillah , setelah melewati beberapa proses, akhirnya Blog CanduCoding sudah siap di publish. Keinginan untuk memiliki blog yang sederhana namun powerful  bisa di rasakan. Mudah- mudahan bisa menambah semangat saya untuk belajar coding.

Hello World

Posted on Monday 21 October 2013 by Mitra Solusi Data

Latihan 1

 

Taruh kode/artikel anda disini

ketik disini 
kode script anda
1
2
3



Tak Kenal Maka Tak Sayang

Posted on by Mitra Solusi Data

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
 (Sumber Wikipedia)